Sabtu, 13 Agustus 2016

Numpang Tinggal  Dengan Mertua / Orang Tua Setelah Menikah
keluarga mandiri
Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan kami sebelumya, menikah modal pas - pasan 1 juta saja. Jadi betapapun sederhananya anda dalam memulai sebuah keluarga, menjadi keluarga kecil yang mandiri adalah sebuah prestasi yang hebat bagi anda. Inilah keluarga kecil anda, yang anda pimpin sendiri. Segala sesuatu yang akan terjadi pada keluarga kecil ini merupakan tanggung jawab anda berdua.

Kemudian , setelah keluarga kecil ini mulai "berlayar" mengarungi samudra kehidupan, kami mnyarankan agar anda berdua mempertimbangkan pilihan untuk tinggal sendiri tanpa harus numpang membebani orang tua /  mertua anda.
Inilah alasan mengapa sebaiknya anda tidak numpang tinggal di rumah mertua / orang tua anda :

  1. Andalah pemimpinnya. Sebagai seorang suami, andalah pemimpin keluarga kecil anda. Anda bertanggung jawab penuh atas keselamatan keluarga kecil anda mengarungi samudra kehidupan. Sebagai seorang pemimpin, tentu saja anda memiliki visi misi, akan anda "bawa" kemana keluarga ini nantinya. Seorang pemimpin tentunya memiliki wilayah teritorial yang dipimpinnya. Jika anda numpang tinggal di rumah mertua / orang tua, maka sama saja kepemimpinan anda tidak akan sempurna, karena wilayah teritorialnya masih numpang orang lain. Akhirnya anda sulit mewujudkan visi misi anda sebagai pemimpin.
  2. Anda sulit untuk menerapkan nilai - nilai idealisme anda kepada keluarga anda sendiri. Namanya juga tinggal bersama orang lain. Tentu anda sulit untuk menentukan sendiri, "warna" apa yang anda inginkan untuk keluarga anda. Contoh sederhananya saja, anda ingin agar putra / putri anda memiliki kepribadian yang kuat, sehingga anda membuat peraturan bagi mereka agar tidak menonton sinetron - sinetron sampah yang akan membuat mereka cengeng dan manja. Akan tetapi bagaimana hal ini bisa anda wujudkan jika ibu / ibu mertua anda maniak nonton sinetron dan film india?
  3. Anda sendiri jadi manja dan tidak mandiri. Bagaimana tidak, memandikan anak, dimandikan kakek/neneknya. Anak rewel, anda serahkan pada kakek neneknya. Lalu kapan anda akan terampil? Belum lagi jika anda secara finansial masih "keenakan" menggantungkan sebagian / seluruh kebutuhan hidup sehari -hari pada orang tua / mertua.
  4. Rawan terjadi perselisihan dengan orang tua / mertua anda sendiri. Sebagai akibat dari tiga alasan yang saya sebutkan di atas, maka perselisihan antara dua keluarga dengan dua "visi misi" berbeda yang tinggal serumah ini tinggal menunggu waktu. Contohnya, anda mulai mendongkol kepada orang tua / mertua anda yang selalu memanjakan anak anda, padahal anda ingin anak anda mandiri. Yah, dan masih banyak lagi.
Akhirnya, kami menyarankan bagi anda yang baru saja menikah, agar tidak numpang dan membebani orang tua /mertua anda. Lebih baik anda mengontrak rumah kecil, dimana anda bisa menjalankan tugas anda sebagai pemimpin seutuhnya bagi keluarga kecil anda. Tentu saja kami mengecualikan bagi para suami yang ingin berbakti kepada orang tuanya dengan tinggal di rumah orang tuanya dan melayani orang tuanya. Tapi ingat, anda harus atur sedemikian rupa agar jangan sampai mengurangi / menganggu "teritorial" istri anda dalam mengatur rumah tangganya sendiri, mendidik putra / putrinya sendiri.

Jangan lupa juga untuk segera membuat Kartu Keluarga sendiri setelah menikah, agar ke depan lebih mudah dalam mengurus administrasi seperti akte kelahiran , KTP, dan sebagainya.


EmoticonEmoticon